09

Aug

MANAJEMEN WAKTU

MANAJEMEN WAKTU

Oleh: Yani Lidyawati, S.Psi

 

Waktu adalah sesuatu yang dimiliki oleh semua orang, tanpa pandang bulu. Setiap orang, baik kaya atau kurang kaya, besar atau kecil, tua atau muda, siapapun kita dianugerahi waktu yang sama yaitu 24 jam sehari. Tidak berarti seorang yang lebih kaya memiliki waktu lebih panjang, orang yang lebih tua memiliki waktu lebih panjang. Siapapun orang di muka bumi ini memiliki waktu yang sama, yaitu 24 jam dalam sehari. Tidak ada seorangpun dimuka bumi yang memiliki waktu 26 jam atau 30 jam sehari.

 

Fakta tentang waktu :

  • Kita tidak dapat membeli waktu
  • Waktu tidak bisa disimpan
  • Waktu tidak dapat dihentikan
  • Waktu itu seperti uang ditangan kita, kita punya pilihan untuk membelanjakannya, tetapi hanya dapat melakukannya satu kali saja.

 

Hidup berkaitan dengan waktu. Hidup adalah waktu yang kita lewati. Kata bijak yang ditulis oleh Ralph Waldo Emerson berbunyi “Hidup ini seperti taksi. Argo terus berjalan entah kita menuju kesuatu tempat atau hanya berhenti ditempat saja”. Hidup ini singkat, jadi bijaksanalah dengan waktu yang kita miliki.

 

Menurut survei yang dilakukan, jika kita hidup 70 tahun, ini yang rata-rata dilakukan oleh orang :

  • 3 tahun untuk belajar
  • 6 tahun untuk makan
  • 14 tahun untuk bekerja
  • 5 tahun ada diperjalanan
  • 4 tahun untuk berbicara
  • 1 tahun untuk sakit
  • 3 tahun untuk membaca
  • 10 tahun untuk menonton TV
  • 24 tahun untuk tidur

 

Setiap orang memiliki waktu yang sama yaitu 24 jam sehari, namun mengapa ada orang yang lebih sukses dan ada yang kurang sukses? Ada orang yang dalam 24 jam sehari menghasilkan banyak hal, namun ada juga yang tidak menghasilkan apa-apa. Apa yang membedakan? Yang membedakan adalah bagaimana kita membelanjakan 24 jam yang kita miliki setiap hari. Apa yang selama ini kita belanjakan dengan waktu kita? Pergunakanlah waktu yang dianugerahkan Tuhan. Yang harus kita lakukan dengan waktu yang kita miliki adalah :

  1. Jangan sia-siakan waktu

Pastikan waktu-waktu yang kita lewati membawa kita semakin dekat dengan tujuan kita. Bijaksanalah dalam membelanjakan waktu kita. Pastikan kita membelanjakan waktu kita untuk hal-hal yang berguna.

 

  1. Atur waktu kita dengan baik

Buatlah perencanaan. Bulanan, Mingguan, Harian. Gunakanlah agenda untuk membantu kita.

 

  1. Isi waktu kita dengan hal-hal yang berguna
  • Stop kebiasaan menunda.

Lakukan tugas dengan segera mungkin. Stop kebiasaan SKS (Sistem Kebut Semalam).

  • Buatlah skala prioritas.

Berani berkata :TIDAK” untuk kegiatan diluar jadwal kita.

 

Bijaksanalah dalam membelanjakan waktu yang kita miliki. Karena kita tidak dapat mengembalikan waktu yang sudah kita belanjakan. Pastikan waktu yang kita lewati membawa kita lebih dekat dengan tujuan kita. Jangan sampai menyesal di garis akhir. Karena semuanya sudah terlambat. (AC)

 

MASA DEPANKU

MASA DEPANKU

Oleh: Yani Lidyawati, S.Psi

 

Kejadian setiap manusia itu dahsyat dan ajaib. Pembentukan kita sangat luar biasa. Manusia adalah makhluk yang rumit. Oleh karena itu didalam hidup kita tersimpan potensi yang luar biasa. Potensi berbicara kemampuan yang ada didalam hidup kita, yang belum dikeluarkan. Jika kita berhasil mengeluarkan potensi yang ada dalam hidup kita, kita dapat melakukan banyak hal yang berguna dan membawa dampak bagi orang-orang disekitar kita. Setiap kita dilahirkan dengan tujuan yang kita miliki. Tugas kita adalah memenuhi tujuan hidup kita. Jangan sampai kita hidup tanpa menggenapi tujuan mulia yang ada ditangan kita. Kitalah orang yang harus bertanggung jawab dengan hidup yang kita miliki.

 

Apabila diibaratkan, didalam hidup kita seperti ada tambang emas yang begitu besar. Jika kita tidak menggalinya, maka tidak akan pernah menemukan apalagi menikmati emas didalamnya. Menggali butuh proses, membutuhkan ekstra tenaga. Kita perlu belajar untuk setia pada proses, karena ketika kita berhasil melewati proses, kita akan menikmati emas yang ada dalam hidup kita.

 

Apa yang harus kita lakukan untuk menemukan tambang meas yang ada dalam diri kita?

  1. Kenali potensi atau talenta yang Anda miliki.
  2. Kenali setiap buah karya Anda yang dapat dikerjakan dengan hasil maksimal.
  3. Kenali setiap hal yang dapat Anda lakukan dengan mudah tetapi bagi orang lain sepertinya sulit.
  4. Kenali sesuatu yang saat Anda melakukannya, Anda merasa begitu bersemangat dan menikmati, sekalipun orang lain menganggapnya sebagai hal yang membosankan.
  5. Kenali sesuatu yang Anda lakukan yang menghasilkan pengakuan positif dari orang-orang disekitar Anda.
  6. Kenali setiap hal yang Anda lakukan yang membuat Anda merasakan kepuasan tersendiri ketika Anda berhasil mencapainya sesuai target Anda.
  7. Kenali setiap hal yang membuat Anda rela berkorban demi hasil yang ingin Anda capai.
  8. Kenali setiap hal yang dapat menyentuh hati Anda yang begitu mendorong Anda untuk melakukan sesuatu demi penyelesaiannya.

 

Temukan tambang emas yang ada dalam hidup kita dan setialah pada proses yang harus dijalankan. Kita akan melihat hidup kita lebih bermakna dan membawa dampak bagi orang-orang disekitar kita. (AC)

09

Aug

STRATEGI BELAJAR

STRATEGI BELAJAR

 

Belajar adalah proses mengubah/memperbaiki tingkah laku melalui serentetan reaksi atas situasi (rangsangan) yang terjadi.

 

Faktor yang mempengaruhi Prestasi Belajar

  1. Bakat siswa
  2. Minat siswa
  3. Strategi belajar yang tepat
  4. Dukungan keluarga

 

3 macam strategi Belajar :

  1. Strategi Belajar Visual

Orang yang memiliki gaya belajar ini mengandalkan penglihatannya saat belajar. Bagi siswa yang bergaya belajar visual, yang memegang peranan penting adalah mata / penglihatan ( visual ), dalam hal ini metode pengajaran yang digunakan guru sebaiknya lebih banyak / dititikberatkan pada peragaan / media, ajak mereka ke obyek-obyek yang berkaitan dengan pelajaran tersebut, atau dengan cara menunjukkan alat peraganya langsung pada siswa atau menggambarkannya di papan tulis. Anak yang mempunyai gaya belajar visual harus melihat bahasa tubuh dan ekspresi muka gurunya untuk mengerti materi pelajaran. Mereka cenderung untuk duduk di depan agar dapat melihat dengan jelas. Mereka berpikir menggunakan gambar-gambar di otak mereka dan belajar lebih cepat dengan menggunakan tampilan-tampilan visual, seperti diagram, buku pelajaran bergambar, dan video. Di dalam kelas, anak visual lebih suka mencatat sampai detil-detilnya untuk mendapatkan informasi.

Strategi belajar yang harus digunakan adalah :

  1. Menggunakan peta, grafik dan gambar.
  2. Melakukan visualisasi dalam benak atau imaginasi
  • Memahami materi melalu gambar dan bacaan
  1. Memberikan warna dan gambar pada catatan.

 

  1. Strategi Belajar Auditory

Gaya belajar ini mengandalkan pada pendengarannya untuk bisa memahami dan mengingatnya. Siswa yang bertipe auditori mengandalkan kesuksesan belajarnya melalui telinga (alat pendengarannya), untuk itu maka guru sebaiknya harus memperhatikan siswanya hingga ke alat pendengarannya. Anak yang mempunyai gaya belajar auditori dapat belajar lebih cepat dengan menggunakan diskusi verbal dan mendengarkan apa yang guru katakan. Anak auditori dapat mencerna makna yang disampaikan melalui tone suara, pitch (tinggi rendahnya), kecepatan berbicara dan hal-hal auditori lainnya. Informasi tertulis terkadang mempunyai makna yang minim bagi anak auditori mendengarkannya. Anak-anak seperi ini biasanya dapat menghafal lebih cepat dengan membaca teks dengan keras dan mendengarkan kaset.

Strategi belajar yang harus digunakan oleh Gaya Auditory adalah :

  1. Mendengarkan baik-baik penjelasan guru di kelas
  2. Menerangkan secara lisan materi dengan temannya
  • Menggunakan nada-nada lagu untuk mengingat informasi

 

  1. Strategi Belajar Kinestetik

Gaya belajar ini menggunakan indera peraba, dengan merasakan sesuatu menggunakan indera peraba (tangan). Orang dengan tipe kinestetik ini harus aktif mengerjakan sesuatu agar dapat mengerti.

Strategi belajar yang harus digunakan oleh Gaya Kinestetik adalah :

  1. Melibatkan semua anggota tubuh
  2. Memperbanyak soal-soal latihan
  • Setelah belajar, membuat poin-poin yang penting.

 

09

Aug

JOHARI’S WINDOW

JOHARI’S WINDOW

 

Konsep ini dikembangkan oleh Joe Luft & Harry Ingham yang bertujuan membantu kita memahami pentingnya keterbukaan antar manusia dalam proses pengenalan dan pertumbuhan diri. Menurut kedua ahli psikologi ini, diri seseorang dapat diibaratkan sebuah jendela yang memiliki bidang, seperti digambarkan berikut :

 

Keterangan :

  1. Hal-hal yang orang lain dan diri ketahui
  2. Hal-hal yang tidak diketahui oleh diri tapi orang lain tahu.

III.Hal-hal yang diri tahu tapi orang lain tidak tahu.

IV.Hal-hal yang diri dan orang lain tidak tahu.

 

Joeharry’s Window dibagi menjadi 4 daerah pokok. Jendela itu masing2 berisi DIRI (SELF) yg berbeda :

  1. Daerah Terbuka (Open Self)

yaitu berisi semua informasi, perilaku, sikap, perasaan, keinginan, motivasi, gagasan yg diketahui diri sendiri & orang lain. Informasi yang terdapat di sini dapat beragam mulai dari nama, warna kulit dan jenis kelamin sampai pada usia, keyakinan politik atau agama. Daerah terbuka masing-masing orang akan berbeda besarnya tergantung pada siapa orang ini berkomunikasi.  Ada orang yang membuat kita merasa nyaman dan mendukung kita, terhadap mereka, kita membuka diri kita lebar-lebar. Terhadap orang lain kita lebih suka menutup sebagian besar diri kita.

  1. Daerah Buta (Blind Self)

Daerah ini berisikan informasi tentang diri kita yang orang lain tahu tapi kita tidak tahu. Ini dapat berupa kebiasaan-kebiasaan kecil seperti memegang-megang hidung  saat marah. Sebagian besar orang memiliki daerah buta yang luas dan tampaknya tidak menyadari berbagai kekeliruan yang dibuatnya.

  1. Daerah Gelap (Unknown Self )

Bagian dari diri kita yang tidak diketahui baik oleh kita sendiri maupun orang lain. Daerah ini merupakan informasi yang tenggelam di alam bawah sadar atau sesuatu yang luput dari perhatian. Adakalanya daerah ini terungkap melalui perubahan temporer akibat minum obat, melalui kondisi eksperimen khusus seperti hypnosis atau deprivasi sensori, atau melalui berbagai tes proyektif atau mimpi. Eksplorasi daerah gelap melalui interaksi yang terbuka, jujur dan empatik dengan rasa saling percaya dengan orang lain, merupakan cara yang efektif untuk mendapatkan gambaran ini.

  1. Daerah Tertutup (Hidden Self)

Daerah yang mengandung semua hal yang anda ketahui tentang diri sendiri dan tentang orang lain tetapi anda simpan hanya dalam diri anda sendiri. Bagian ini temapt kita merahasiakan segala sesuatu tentang diri sendiri dan tentang orang lain. Pada ujung-ujung ekstrim, terdapat mereka yang terlalu terbuka dan mereka yang terlalu tertutup.

 

Perbedaan Individu dari luas tidaknya daerah terbuka :

  1. Ciri Individu yang daerah terbukanya lebih luas

Adalah individu yang kurang memahami diri sendiri, tingkah lakunya terbatas, perasaannya kurang terbuka, kurang luas cara pandang dan variasi hidupnya.

  1. Ciri Individu yang daerah Bawah sadarnya lebih luas

Adalah individu yang terbuka terhadap dunia sekelilingnya, potensi diri disadari, perasaan dan pikirannnya terbuka untuk pengalaman –pengalaman hidup yang menyedihkan dan menyenangkan, pekerjaan, dan sebagainya.

Ia lebih spontan dan bersikap jujur dan apa adanya pada orang lain.

 

Kunci Introspeksi Diri :

  • Menyadari kelebihan dan kelemahan kita
  • Memperluas “Open Area”
  • Mengetahui arah tujuan hidup atau masa depan
  • Perlu orang lain untuk membantu untuk lebih mengerti untuk diri